Malu Dilihat Alat Kelaminnya
Alat kelamin merupakan salah satu bagian tubuh manusia yang bisa dikatakan sebagai bagian paling rahasia untuk diperlihatkan meskipun setiap kali mengisi formulir selalu diharuskan untuk menyebut jenis kelamin kita.
Nah, pengalaman unik ini terjadi kemarin hari selasa (18 Februari 2020)
saat istriku tersayang dan aku sepakat untuk melakukan USG (Ultrasonografi) guna
melihat perkembangan janin yang ada di dalam kandungan istriku seperti
apa dan apa yang harus dilakukan oleh kami sebagai calon ibu dan bapak
bagi sang janin yang masih berumur 24 minggu seperti kata dokter
Irmitasari di RS Siti Khodijah (Pekalongan).
Setelah meminta tolong adek sepupu yang kerja di rumah sakit itu untuk mendaftarkan istriku untuk USG jam 12:30WIB. Kebetulan jam segitu kita gak ada jam untuk mengajar yang harus kami masuki, sehingga kita sepakat untuk melakukan USG guna mengetahui perkembangan dan juga jenis kelamin sang jabang bayi tercinta.
Setelah mengambil nomer pendaftaran kita langsug menuju ke lantai 3 yang mana di lantai itulah dokter kandungan yang harus kami temui yaitu dr. Irmitasari, S.PoG. Ternyata dokter yang akan kita temui belum datang, dan terpaksa kita harus nunggu keadatangnya. Saat nunggu dokter, eh ternyata ada muridku (Amelsa) yang sekarang sudah jadi istri dari temenku yang juga pengen melakukan konsultasi dengan dokter Mita. Sambil nunggu kita ngobrol, terutama yang ngobrol adalah istriku tanya2 soal kehamilan ke muridku itu. Aku sih cuma dengerin sambil kalo ada yang perlu ditanyakan aku tanyakan ke dia yang usia kehamilannya lebih tua dari usia kehamilan istriku.
Akhirnya dokter Mita datang juga setelah ditunggu2 sekitar 15 menitan. Ternyata yang dipanggil untuk masuk keruangan dokter duluan adalah istriku. Padahal kalo dinomer antrian sih nomer 3, tapi ternyata kita duluan kerana mungkin yang nomer 1 dan 2 belum datang. Saat ditanya mau istriku bilang mau USG, dan sang dokter meminta istriku untuk langsung naik ke tempat tidur untuk dilakukan USG.
Terpaksa,
USG kali ini kita belum mampu melihat jenis kelamain sang janin di
perut istriku. Namun kita bisa lihat hal lain, yaitu kaki, kepala,
perut, tulang belakang sang janin yang sudah kelihatan besar dan sehat.
Detak jantungnya pun terdengar kencang dan jelas, tapi aku kok heran
yang kenapa detak jantung janin cepat banget seperti itu, tidak seperti
detak jantung kita yang sudah muncul ke dunia ini.
Foto USG |
Nah,
saat USG ini aku rada penasaran akan apa yang bakal aku lihat di dalam
perut istriku, yaitu sang janin yang katanya berusia 24 minggu. Saat
di-USG, sang janin di perut ibunya itu terlihat sangat aktif, setiap
perut istriku disentuh dengan menggunakan alat USG, sang janin selalu
bergerak dan berpindah posisi, sampe-sampe saat pengen tahu jenis
kelaminya sang janin justru menekukkan kedua kakinya dan tidak mau
membuka kakinya agar terlihat jenis kelaminnya.
Otomatis
kita jadi penasaran karena sang janin masih belum mau memperlihatkan
jenis kelaminnya, padahal kita sudah sangat penasaran. Dokter Mita sudah
berusaha menggerak-gerakkan alat scanner USG di perut istriku dan
menekan-nekan perut istriku tapi sang janis masih belum mau
memperlihatkan dan selalu saja menekukkan kakinya seperti orang jongkok.
Sungguh lucu dan menggemaskan tingkah janin yang satu ini karena apa
yang dilakukan itu sungguh membuat kita penasaran akan jenis kelamin
janin yang masih ada di kandungan istriku itu.
Hello there ❤️ pic.twitter.com/tGaPUsiArT— Edi (@isengrapher) February 18, 2020
Meksipun belum bisa mengetahui jenis kelamin dari janin yang dikandung Hany, tapi kita bahagian karena pertumbuhan yang sang janin normal dan sehat hanya kurang ukuran perutnya 100gram dari yang seharusnya. Beberapa hal yang harus diperhatikan istriku adalah harus lebih banyak makan makanan yang mengandung protein, dokter juga memberikan vitamin untuk membantu menambah suplemen baginya.
Semoga saja semakin hari sang janin dan sang ibu semakin sehat dan terus tumbuh sehat serta normal hingga nanti lahir dengan normal tanpa cesar seperti yang diharapkan oleh istriku, dan kelak jadi anak yang sholeh/sholehah, membawa keberkahan, cerdas, pintar, sehat, kaya raya, alim, membawa kebahagiaan dan hal-hal positif lainya. Aamiin.