Nyopet Duit Preman
Kebangun jam 2:24WIB karena mimpi yang aneh, dan dengan terpaksa aku harus nulis dulu mimpi ini sebelum aku lanjutkan tidur.
Dalam mimpi malam ini aku ikut sebuah konser, entah konser apaan yang pasti disitu posisiku adalah sebagai backing untuk vocalis grup band Kotak yaitu Kikan. Tugasku adalah menggantikan kalau Kikan gak bisa tampil di atas panggung, padahal aku cowok dan Kikan cewek tapi kenapa aku jadi vocal penggantinya. Selain itu aku juga jadi juri pengganti untuk lomba nyanyi (vocalist) yang diadakan sebelum konser itu berlangsung. Tapi karena Kikan mau jadi juri untuk lomba itu maka aku tidak perlu untuk menggantikan dia, selain itu dia juga bakal tampil untuk konsernya. So aku tidak perlu untuk menggantikan dia sebagai vocalist di atas panggung dan juga sebagai juri untuk lomba nyanyinya.
Kalau dilihat dari muka-muka orang-orang yang ada di dalam mimpiku itu sih mereka seperti tidak percaya kalau aku ini vocalist pengganti band Kotak. Gimana orang-orang mau percaya wong aku saja yang ngimpi juga tidak percaya semua itu.
Karena aku tidak jadi menggantikan Kikan di atas panggung dan juga sebagai juri lomba nyanyi, maka aku pun berjalan keluar dari rungan seleksi lomba nyanyi itu.
Setelah sebentar di luar kemudian aku masuk ke depan panggung dimana tempat itu sudah penuh dengan orang-orang yang sedang menikmati konser band Kotak. Diantara beberapa penonton aku memperhatikan disitu ada seorang cowok yang bergoyang dengan ceweknya. Sementara di belakang cowok itu juga ada cewek yang lain yang juga ikutan bergoyang menempel-nempelkan badanya ke cowok yang ada di depan itu. Tiba-tiba cewek yang di depan cowok itu marah ke cowoknya, aku gak tau apa yang diucapin tapi ketika cowok itu bilang "kalau kamu protes aku mending sama dia" (sambil nunjuk cewek yang ada di belakang si cowok. Akhirnya si cewek pasra dan kembali bergoyang sedangkan cewek yang di belakang juga masih dengan asik bergoyang sambil menempelkan badannya ke cowok itu.
Di depan ketiga orang yang asik bergoyang itu aku melihat ada segerombolan cowok yang sedang mengangkat cewek berbaju putih-abu2 dengan rok pendek. Salah satu cowok yang mengangkat cewek itu meletakan tanganya untuk mengangkat cewek itu pas di selakangang cewek tadi. Aku risih melihat itu dan tiba-tiba mataku tertuju ke dompet yang ada di saku salah satu cowok yang mengangkat cewek berseragam osis itu dan mengambil dompet itu. Aku gak tau ada duit berapa di dalam dompet itu, tapi dalam mimpi itu aku langsug keluar dan memanjat dinding layaknya spiderman kemudian turun dan keluar dari tempat konser.
Saat baru sampe di luar tempat konser aku ketemu dua muridku yang lulus tahun 2016 lalu, mereka berencana masuk ke tempat konser untuk menonton sepertinya. Saat itulah salah satu dari muridku itu teriak ke aku "Pak Edus ngambil duit orang yang?" aku kaget dan balik bertanya "kok kamu tau?" lalu dia menjawab "lah itu ada gambar pak Edus di layar" sambil dia menunjuk layar yang tadinya menampilkan kondisi konser di dalam tiba-tiba terpampang fotoku yang nampak seperti foto di kartu osis anak SMA yang setiap awal semester satu aku yang adapat tugas untuk memfoto mereka.
Dengan santainya aku cuma tersenyum dan kembali berjalan menjauh dari tempat konser, begitu juga kedua muridku itu mereka berjalan ke dalam tempat konser dengan santai pula.
Aku berjalan ke rumah, tapi gak jelas aku ngapain ke rumah, setelah dari rumah aku kembali ke tempat konser, lalu keluar lagi dan berjalan menyusuri jalan raya. Saat berjalan aku melihat ada sebua gang yang menuju sebuah perkambungan yang diterangi oleh lampu-lampu dari setiap rumah di kampung itu.
Namun tiba-tiba ada segerombolan orang yang wajahnya aku inget kalau mereka adalah gerombolan orang yang tadi di konser ngangkat cewek dan diantara mereka juga ada cowok yang bersama dua cewek di tempat konser tadi. Tanpa ngomong apa-apa mereka mengeluarkan seperti sebuah samurai tapi bergerigi seperti sebuah gergaji, mereka menyerang aku tapi aku bisa menghindari dan menjatuhkan mereka. Aku ambil salah satu senjata mereka dan aku gunakan untuk menjatuhkan mereka tapi tidak dengan bagian yang tajam dari pedang itu, aku gunakan sisi luar dari pedang itu hingga ngecap di badan mereka bekas sabetanku.
Setelah mereka semua terkapar aku langsung lari dan merempat barang yang aku baya seperti sebuah karet panjang dan besar seukuran papan triplek ke selokan dan ngumpet di semak-semaka yang tertutupi oleh bayangan gelap. Aku ngumpet disitu dengan posisi merebahkan badang ke sisi kiri. Entah dari mana tiba-tiba ada polisi yang mencari posisi ngumpetku dimana. Kalau diperhatikan si wajah salah satu polisi yang mencari aku itu seperti wajah pak Sakti (guru BK). Aku tau kalau aku bakal ketahuan ngumpet disitu, dan bener juga akhirnya aku ketahuan dan ditarik keluar dari tempat aku ngumpet. Setelah ditarik keluar aku melihat salah satu orang yang ngeroyok aku itu dan aku deketi dan aku tarik kerah bajunya dan bilang "masih mau lagi?" dengan wajah memelas di bilang "gak mas" lalu aku lepaskan tanganku dari kerah bajunya itu dan aku tau kalau mereka masih anak sekolah kelas 1 SMA yang baru lulus dari SMP. Tapi aku heran, mosok anak SMA kelas 1 wajahnya udah tua banget seperti om-om tukang kuli bangunan.