Seorang Pendekar Silat
Di sebuah tempat yang sepertinya adalah tempat untuk pertandingan silat namun bukan di sebuah ruangan indoor (dojo) tapi di sebuah tempat yang seperti sebuah tanah lapang atau lebih mirip dengan sawah yang becek dan berlumpur.
Disitu sedang berlangsung sebuah pertandingan silat yang sepertinya adalah lomba atau mungkin hanya sekedar tempat untuk beradu jurus silat saja. Tidak terlihat begitu banyak orang yang menonton tapi juga tidak sedikit, karena mayoritas yang menonton adalah mereka yang berpakaian hitam selayaknya pendekar silat yang siap untuk bertarung.
Posisiku disitu hanya sebagai seorang official yang membantu para pendekar silat sebelum beradu jurus mereka di tanah berlumpur yang ada di tengah arena.
Namun semua berubah ketika ternyata aku harus maju ke tengah arena dan ikutan bertarung adu jurus dengan pendekar silat yang sepertinya itu adalah babak final, padahal aku disitu hanya seorang official yang tidak bertarung namun entah kenapa aku harus turun ke arena dan bertarung di babak final pertarungan silat itu.
Sebelum pertarungan dimulai dan aku mengeluarkan jurus-jurus silat yang sepertinya aku pun tidak tau apakah aku memiliki jurus-jurus itu, aku keburu terbangun dari tidur dan tidak bisa melanjutkan mimpi malam ini.