Nasehat Penting Untuk Para Istri-Istrimu
Menjadi seorang istri merupakan dambaan banyak wanita di dunia ini, karena dengan menjadi seorang istri, wanita merasa menjadi wanita seutuhnya, apalagi bila telah dikaruniai buah hati dari pernikahannya bersama sang suami. Wanita yang menjadi seorang istri artinya ia harus taat kepada suaminya namun tidak melupakan dari mana ia berasal.
Untuk sumber tulisan ini aku tidak tau dari mana, karena aku sudah menyimpan nasehat ini di drive-ku bertahun-tahun lalu sebelum aku menikah. Berikut ini adalah sedikit nasehat bagi pembaca yang ingin menjadi seorang istri ataupun yang sekarang sudah menjadi istri dari suamimu tercintah.
Untuk sumber tulisan ini aku tidak tau dari mana, karena aku sudah menyimpan nasehat ini di drive-ku bertahun-tahun lalu sebelum aku menikah. Berikut ini adalah sedikit nasehat bagi pembaca yang ingin menjadi seorang istri ataupun yang sekarang sudah menjadi istri dari suamimu tercintah.
house wife via unsplash |
- Suami dibesarkan oleh ibu yang mencintainya seumur hidup. Namun ketika dia dewasa, dia memilih mencintaimu yang bahkan belum tentu mencintainya seumur hidupmu, bahkan sering kala rasa cintanya padamu lebih besar daripada cintanya kepada ibunya sendiri.
- Suami dibesarkan sebagai lelaki yang ditanggung nafkahnya oleh ayah ibunya hingga dia beranjak dewasa. Namun sebelum dia mampu membalasnya, dia telah bertekad menanggung nafkahmu, perempuan asing yang baru saja dikenalnya dan hanya terikat dengan akad nikah tanpa ikatan rahim seperti ayah dan ibunya.
- Suami ridha menghabiskan waktunya untuk mencukupi kebutuhan anak-anakmu serta dirimu. Padahal dia tahu, di sisi ALLAH, engkau lebih harus di hormati tiga kali lebih besar oleh anak-anakmu dibandingkan dirinya. Namun tidak pernah sekalipun dia merasa iri, disebabkan dia mencintaimu dan berharap engkau memang mendapatkan yang lebih baik daripadanya di sisi ALLAH.
- Suami berusaha menutupi masalahnya dihadapanmu dan berusaha menyelesaikannya sendiri.Sedangkan engkau terbiasa mengadukan masalahmu pada dia dengan harapan dia mampu memberi solusi. Padahal bisa saja disaat engkau mengadu itu, dia sedang memiliki masalah yang lebih besar. Namun tetap saja masalahmu di utamakan dibandingkan masalah yang dihadapi sendiri.
- Suami berusaha memahami bahasa diammu, bahasa tangisanmu sedangkan engkau kadang hanya mampu memahami bahasa verbalnya saja. Itupun bila dia telah mengulanginya berkali-kali.
- Bila engkau melakukan maksiat,maka dia akan ikut terseret ke neraka karena dia ikut bertanggung jawab akan maksiatmu. Namun bila dia bermaksiat, kamu tidak akan pernah di tuntut ke neraka karena apa yang dilakukan olehnya adalah hal-hal yang harus dipertanggung jawabkannya sendiri.
Meskipun hanya 6 poin, namun bila diamalkan maka sang istri akan mendapatkan keridhoan dari suami serta Allah SWT.
Bila Pembaca mau menambahkan saya persilahakan untuk menuliskan di kolom komentar yang ada di bawah.