Terdapat 3 cara penulisan (notasi) algoritma yang biasanya digunakan oleh para programer dalam menuliskan algoritmanya, yaitu: Structured English (SE), Pseudocode (kode-semu), dan Flowchart (bagan alir). Meskipun ada tiga tapi nyatanya hanya dua yang paling sering digunakan oleh para programer, yaitu pseudocode dan flowchart, sedangkan cara yang sudah saya contohkan pada pertemuan sebelumnya termasuk yang Structured English, karena pada dasarnya bahasa internasional yang digunakan adalah bahasa Inggris. Namun karena kita hidup di Indonesia maka kita menulis algoritma itu dengan struktur bahasa Indonesia seperti yang pernah saya contohkan pada pertemuan sebelumnya.
Notasi algoritmik dibuat independen dari spesifikasi bahasa pemrograman dan perangkat keras komputer yang akan mengeksekusinya. Notasi (penulisa) algoritma ini dapat diterjemahkan ke dalam berbagai macam bahasa pemrograman. Seperti yang sudah saya contohkan pada pertemuan sebelumnya melalui contoh algoritma meraut pencil yang patah, bisa ditulis dengan bahasa Indonesia ataupun bahasa Inggris..
Untuk struktur penulisan algoritma berdasarkan struktur bahasa Indonesia termasuk yang paling mudah karena menggunakan bahasa sehari-hari, maka kita tidak akan terlalu banyak membahasa struktur yang satu ini dan kita akan fokus pada dua cara penulisan algoritma yang lainya, yaitu untuk versi pseudocode dan flowchart.
Pseudocode (
kode-semu) adalah cara penulisan algoritma yang hampir menyerupai bahasa pemrograman, namun
pseudocode ditulis lebih sederhana dengan menggunakan bahasa baku yang mudah dipahami oleh manusia. Bahasa yang digunakan bisa menggunakan bahasa Inggris ataupun bahasa Indonesia sesuai dengan kebutuhan dan pemahaman masing-masing penulis. Karena kita tinggal di Indonesia maka kita akan menuliskan
pseudocodenya dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Adapun tujuan dari penggunaan pseudocode dalam suatu algoritma adalah supaya programer dapat memahami ide/rencana suatu program dengan jelas, meskipun programmer tersebut belum bisa menentukan bahasa pemrograman apa yang akan digunakan. Selain itu dengan menggunakan pseudocode maka kita dapat dengan mudah memahami apa yang akan dibuat dibandingkan dengan menggunakan bahasa pemrograman yang umumnya digunakan, aspeknya yang relatif ringkas dan tidak bergantung pada suatu sistem tertentu yang merupakan prinsip utama dalam suatu algoritma. Pseudocode sendiri tujuanya adalah untuk dibaca oleh manusia bukan oleh mesin sehingga tidak ada standar khusus yang menjadi aturan dalam penulisan pseudocode.
Ada 3 struktur yang membentuk sebuah Pseudocode yaitu:
- Judul (berisi judul algoritma
- Deskripsi (berisi deklarasi variabel dan konstanta
- Implementasi (berisi inti algoritma)
Ketiga struktur ini harus berurut mulai dari judul kemudian deskripsi yaitu isinya, dan inplementasi yang didalamnya meruapakn bagian inti dari algoritma itu.
Contoh menulis algoritma mencetak foto dengan menggunakan pseudocode
Algoritma Mencetak Foto
Mulai
Q = Foto
cetak Q
Selesai
Flowchart (bagan alir) adalah adalah suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan hubungan antara suatu proses (instruksi) dengan proses lainnya dalam suatu program. Baha alir (flowchart) yang mengekspresikan sebagai sekumpulan bentuk-bentuk geometri seperti persegi panjang, lingkaran, jajaran genjang, dan lain sebagainya yang berisikan langkah-langkah komputasi. Flowchart menggambarkan aliran instruksi di dalam program secara visual. Notasi algoritmik dengan diagram alir cocok untuk masalah yang kecil, namun tidak cocok untuk masalah yang besar karena membutuhkan berlembar-lembar halaman kertas.
Simbol-simbol yang digunakan dalam flowchart :
Penggunaan diagram alir di atas harus sesuai dengan simbol-simbol yang sudah ditetapkan secara umum seprti gambar di atas. Perhatikan contoh di bawah ini,
Pada contoh di atas, penulisan algoritma dengan bagan alir dimulai dengan bagan berbentuk elips begitu juga untuk mengakhiri flowchartnya. Sedangkan untuk memproses disimbolkan dengan bentuk persegi empat sedangkan jajar genjang untuk memberikan input/output pada algoritma. Sedangkan bentuk wajik mengambarkan keputusan yang harus diambil dalam algoritma.
Penting bagi kalian untuk memahami semua bentuk pada bagan alir di atas, karena nantinya kalian harus menuliskan algoritma baik dengan notasi secar deskriptif mengunakan Structured English, Pseudocode (kode-semu) maupuan menggunakan Flowchart (bagan alir) seperti di atas.